Akhirnyaaa aku menyelesaikan serial jingga dan senja. Hmm komentar? Entahlah. No comment kali ya. Soalnya memang standar aja sih teenlit mah isinya kaya gitu aja. Hehe. Sama-sama bikin gregetan dan deg-degan. Belum lagi kisah cinta yang sederhana dan manisnya. Nggak kuat banget deh. Tapi aku jadi berpikir, hal tersebut adakah di dunia nyata?
Aku jadi sadar, masih banyak sekali sisi lain dunia ini yang belum aku ketahui.
Kadang aku sering merasa apatis. Dan tidak asyik. Tapi sungguh, aku bingung bagaimana harus menempatkan diri. Bingung bagaimana harus bersikap dan berbicara. Karena kasat mata terdapat sebuah batas tak terlihat yang membatasi gerakku. Dan batas itu sungguh berasal dari diriku sendiri. Aku bingung, dan aku tidak tahu. Kelamaan aku membangun sebuah tembok besar yang sulit ditembus, bahkan olehku sendiri. Muncul berbagai kebiasaan tidak biasa dan tidak baik. Aku sendiri bingung. Karena seluruh sesak tak sedikitpun bisa kubagi ataupun kukeluarkan. Entah. Haruskah aku hanya bisa menunggu pembuka kunci hati ini datang dengan sendirinya saat takdir menjemputnya, atau berlari menjemputnya dan menerjangnya dengan cita?
Shaqr elrayek,
25 desember 2015, 19.21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar