Rabu, 21 Oktober 2020

Surat Cinta untuk Utsman

 Sudah menyelesaikan pantulan warna dari lama, karena takut nggak keburu karena segala keriwehan pindah rumah. Ternyata tugasnya beda hahahaha. Nggak papa lah ya.

Teruntuk Utsman anak ummi tersayang, terima kasih sudah berusaha dan pantang menyerah. Pasti lebih mudah bagimu dan bagi ummi untuk melewati semua itu jika semua ummi layani dan beri. Tapi, ummi tak bisa selalu di sampingmu. Dan tugas orang tua sebenarnya adalah untuk mendampingi dan membekali, bukan menemani dan melayanimu sepanjang waktu. Bukan ummi tega, tapi ini karena sayang padamu.

Ummi percaya kamu bisa, dan kamu pasti akan bisa melakukan segala, menaklukkan dunia. Tapi jangan pernah ragu untuk kembali dalam pelukan ummi, ummu akan selalu ada di sampingmu.

With love, ummi.

Huee cirambay sekali ternyata nulis surat sependek ini pun 😭😭😭😭. Mungkin ini tugas terpendek yang pernah kukumpulkan selama ini, tapi serius ternyata menjadi ibu itu seharu ini yaa 🥺.

Rabu, 14 Oktober 2020

Mendadak Rindu

Persiapan kepulangan ini sukses membuatku agak tertekan. Mulai dari masalah biaya, bagasi, rumah yang ditinggalkan, hingga para barang yang dijual pun semuanya terasa mencemaskan.

Terutama, aku merasa berat meninggalkan tanah para nabi ini, karena seorang buah hati tercinta kami juga terpendam di bumi bagian sini. Memang terpisah antara dunia itu berat. Aku selalu mengaku bahwa aku ikhlas, tapi tetap saja, ada secuil bagian dalam hati ini yang ternyata berat, takut menjauh dari tempat disemayamkan jasadnya sang bayi. Padahal, perpisahan mana yang lebih jauh, selain berpisah antara dua dunia?

Tiba-tiba aku tersadar. Bahwa barulah akhir-akhir ini Utsman mulai dekat denganku. Dan aku juga tersadar, bahwa kelebayan abinda itu sangat wajar.

Mungkin di satu sisi aku berhasil self healing dengan menulis. Sedangkan abinda masih berkutat dengan rasa parno, bersalah dan takutnya. Masalahnya bukan hanya di penyembuhan, tapi juga pada masalah awalnya, sakit dan pedih yang dirasakan abinda, jelas jauh berbeda dengan yang kurasakan.

Abinda yang mengurus almarhum Ghazi semuanya, dari masuk ke rumah sakit, hingga mengantarkan ke kuburan. Semua ia rasakan. Dingin badan kaku Ghazi mungkin masih ia ingat betul rasanya.

Berbeda dengan aku yang masih lemah usai operasi, dan harus menjaga bayi yang masih ada, Utsman, sehingga belum bisa ikut dalam pengurusan jenazahnya.

Setelahnya pun aku dengan dalih menghindar dari baby blues dan fokus pemulihan, menyerahkan Utsman sepenuhnya pada ummi abiku juga abinda. Mungkin disitu juga yang membuat aku sembuh lebih cepat.

Abinda, belumlah luka dan lelahnya sembuh, sudah harus mengurus bayi yang ia tak tahu harus apa.

Aku yang merasa tahu, menyerahkan semuanya pada Abinda dengan berbagai intruksi. Ketika abinda bisa melakukannya, aku pun meninggalkan.

Hiks. 

Konklusinya; kita tidak tahu apa yang orang lain alami dan rasakan. Bahkan dari satu kejadian yang sama. Dan sedikit empati akan sangat membantu, baik diri kita ataupun orang lain.

Selamat malam Kairo, 23.03, Rabu 14 Oktober 2020.

Senin, 12 Oktober 2020

Pantulan Warna Tantangan 2: Melatih Kemandirian

 Aku memutuskan mencukupkan pelaporan tugas di hari kesepuluh, karena akhir bulan ini cukup disibukkan dengan pikiran untuk boyongan ke Indonesia. Karena itulah aku menulis Pantulan Warna sebelum waktunya, simply agar ‘rasa’-nya masih hangat di pikiran.

Sebenarnya target disini adalah anak kita ya, tapi entah kenapa aku merasa justru yang perlu banyak berlatih yaa orang tuanya. Yang banya belajar dan butuh terus intropeksi yaa orang tuanya. Merasa sadar bahwa selama ini, diri ini terlalu gampang puas, padahal masih jauh dari cukup dan pantas untuk membimbing titipan Allah ini. Masih banyakkk sekali lalainya.

Sejujurnya, rasa yang muncul bukanlah kelegaan. Ada sedikit sesak yang tertahan. Selain karena agak stres dengan urusan pulang kampung yang seabrek ini, tapi juga karena tiba-tiba sadar, bahwa terlalu banyak waktu yang terbuang dalam layar kaca si pipih ponsel. Aku jadi merasa, terlalu banyak mengabaikan Utsman. Terlalu banyak waktu yang kusambi demi menatap ponsel. Kaya apa yaa, aku suka merasa sayang gitu ngelonin dia sambil nganggur. Padahal pas buka hp, juga cuma balas chat grup atau scroll timeline aja. Aku merasa nggak berguna dan merugikan diriku sendiri dan orang lain. 

Dan terakhir, aku meyakini bahwa aku cukup sering merasakan dan mengakui kekuranganku. Tapiii semua itu berakhir sia-sia karena tidak ada tindak nyata setelahnya. Bismillah. Semoga Allah ridhoi. Semoga Allah mudahkan.

Sebentar lagi usailah setahun pertama anak sholihku. Waktu emasnya semakin berkurang, dan jelas yang berlalu tidak akan kembali. Semoga Aku kuat menahan semua hawa nafsu untuk bermain-main dan malas. Nggak papa yaa ditahan sebentar, lelah sedikit nggak papa. Biarlah ummimu ini berkurang beban tanggung jawabnya sedikit demi sedikit. Bismillah yaa aku nggak yakin sih bisa mengurangi waktu online, tapi harus dipaksakan ya. Minimal menambah waktu ibadah, agar secara otomatis jam online-nya berkurang. Bismillah.

Dan satu lagi, aku tuh awalnya insekyur (wkwk) sama bayi-bayi lain yang sudah dilatih makan sendiri sejak awal MPASI. Kami belum bisa menerapkan itu ke Utsman karena berat badan lahirnya kecil sekalii. Dan mana kembarannya sempat turun BB juga sebelum meninggal (meski meninggalnya bukan karena BB). Jadinya masalah BB itu bukan cuma masalah takut stunting yaa buat kami. Bagi kami itu masalah hidup dan mati 😂. Kadang lebay sih wkwk. Tapi bener deh. Di satu sisi aku insekyur tapi di sisi lain takut. Dan dengan latihan kemandirian sederhana ini, ummi dan abinya belajar lebih ikhlas, berani, tawakkal. Dan di sisi lain mencoba membiarkan si anak sholih berkembang lebih luas. Sebenarnya nggak papa kita tetap melanjutkan menyuapi Utsman, karena rasa aman kita juga penting. Tapii melihat dia sudah ada keinginan untuk belajar, yaa emaknya tugasnya memfasilitasi sajaa. Bismillah semoga Allah kuatkan kami selalu ❤️.

Melatih Kemandirian Anak Day #10

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: melatih pinch gasp dan minum dengan gelas terbuka.
  • Strong Why: idem wkwk.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: hari ini aku berusaha memberi makanan dalam bentuk yang tidak terlalu kecil, maksudnya biar Utsman gampang ya meraihnya. Ehh males juga dia ternyata kalau ukurannya segitu. Pokoknya ada ukuran dimana kalau lebih kecil atau lebih besar dari itu, akan dia coba pungut, tapi ukuran sedang akan dia tepis. Unik yaa anak bayi itu. Nah akhirnya aku menyerah. Disuapinlah si bayik sholih. Eh kepotong sama gusinya, dan jatuh ke lantai. Terus reflek dipungut sama Utsman dengan pinch gasp. Ya Allah ya Robbi, ternyata dia bisa gaes. Di saat ummi berserah saja, doi malah bisa wkwkwkwk. Tapi ketika coba diberi kesempatan minum dari gelas sendiri, doi malah menyedot pinggiran gelas. Terbiasa minum dari botol bersedotan hehe.
  • Sukses apa aku hari ini: Utsman akhirnya bisa pinch gasp gais. Mungkin aslinya dia memang bisa tapi kurang banyak jam terbang karena kurang terfasilitasi. Emaknya jadi belajar untuk banyak sabar, mengurangi ekspektasi dan pantang menyerah. Habisnya kata abinda, jangan ini jangan itu karena mubazir. Tapi ternyata banyak sekali pengganti anti mubazir yang kebetulan dibahas di igstory dr. Pinan. Kesimpulannnya; emak butuh banyakkk lagi belajar.
  • Tantanganku hari ini: sadar banyak kekurangan hahahahahaha.
  • Ingin sukses apa esok hari: melanjutkan dan memantapkan terus pencapaian yang sudah dilatih.
  • Perasaanku hari ini: hepi laah akhirnya Utsman bisa hehehehehe.
  • Respon ananda: santuy aja anaknya. Wkwk.

Sabtu, 10 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak Day #9

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: berlatih pinch gasp sekaligus berlatih memasukkan barang ke dalam wadah.
  • Strong Why: memperkaya kemampuan Utsman dan memenuhi list ceklis kemampuan yang perlu dicapai berdasar usia.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: entah kenapa tiba-tiba dapat ide ini, yaitu bermain memasukkan koin ke celengan alumunium/besi entah kurang paham namanya apa, yang jelas bahannya seperti itu ya. Daan dalam permainan itu, bukan hanya melatih motorik halus untuk memasukkan barang, tapi juga melatih memasukkan dengan cara mencubit alias bentuk pinch gasp itu. Masya Allah tabaarakallah.
  • Sukses apa aku hari ini: belum sukses dalam mencapai target sih, tapi aku ternyata bisa sukses memandang kegiatan anak dengan mata dan hati yang terbuka dan luas 😂.
  • Tantanganku hari ini: alhamdulillah tidak ada tantangan berarti. Cumaa karena ide mainnya spontan, jadi di sekeliling ada beberapa barang yang mendistraksi Utsman, doi jadi tidak fokus sepenuhnya dengan permainan yang kusiapkan, di sisi lain rentang waktu konsentrasinya juga masih sangat pendek kan ya.
  • Ingin sukses apa esok hari: masih mau melatih pinch gasp dan minum dari gelas.
  • Perasaanku hari ini: happy doongg alhamdulillah.
  • Respon ananda: diem aja hahahaha entah ya, sepertinya konsentrasi penuh jadi tidak terlihat semangat-semangat amat, yang penting dia tidak merusuh melempar-lempar tanda penolakan sih its okay hehe.

Jumat, 09 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak Day #8

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: berlatih minum sendiri dari gelas terbuka.
  • Strong Why: mengajarkan kemampuan baru sesuai milestone dan ketertarikan Utsman.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: katanya yaa tipsnya adalah memakai gelas yang ketika jatuh ada ‘after effect’ atau akibat yang nyata agar anak bisa juga memahami sebab-akibat. Nah adanya gelas kaca. Eh memang cuma punya itu juga sih di rumah.
  • Sukses apa aku hari ini: tentu saja Utsman sangat bersemangat, dan ternyata dia bisa. Emaknya ajaa yang kurang siap dengan becek basyahnya 🙈.
  • Tantanganku hari ini: lebih ke pengkondisian diri aku sebagai orang dewasanya, bagaimana bisa lebih ikhlas lagi dengan kekacauan di rumah.
  • Ingin sukses apa esok hari: balik lagi ke pinch gasp dan memantapkan latihan minum sendiri.
  • Perasaanku hari ini: hmmm. Masih idem.
  • Respon ananda: bersemangat dan senang sekali!

Melatih Kemandirian Anak Day #7

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: melatih pinch gasp.
  • Strong Why: idem 🤣. 
  • Strategi untuk melatih kemandirian: kali ini coba dengan timun yang diiris sedemikian rupa, sambil membersamai emak bapaknya makan biar dia semangat dan sibuk sendiri alias nggak ngerecokin dan ngerusuhin kami 🤣. Nggak berekspektasi sama sekali, akhirnya dia buang-buang juga yhaa yaudahlah.
  • Sukses apa aku hari ini: ternyataa menurunkan ekspektasi itu sukses membuat emak waras dan tidak terlalu stres. Mungkin keadaannya memang beda dengan kemarin yaa yang diburu waktu juga. PR aku nih, menjadikan setiap waktu bersama Utsman menjadi hal yang utama, selama ini masih sering merasa wasting sekali menemani doi makan, atau eksplorasi sendiri. Sentilan banget sih, semoga ummimu ini bisa selalu menjadi lebih baik dan selalu ingat untuk belajar dan terus belajar.
  • Tantanganku hari ini: efek samping dari menurunkan ekspektasi di aku adalah; jadi nggak ada pencapaian berarti hihi. Ndak papa, sinaps-nya nak bayik sedang bersambung sedikit-sedikit, meski kemampuan yang ditargetkan belum tercapai, tapi dengan mainan timun, lumayan menstimulasi inderanya, peraba, perasa, motorik halusnya pun dilatih lewat latihan yang kuanggap gagal ini.
  • Ingin sukses apa esok hari: masih sama hahahahaha.
  • Perasaanku hari ini: agak gamang karena hal lain sih, masalah kepulangan ke Indonesia. Si bapak menawarkan opsi surat PCR asli legal tapi nakal, jadi diterbitkan oknum rumah sakit resmi gitu, tapi tanpa menjalani prosedur PCR. Alasan doi karena apa coba, biaya. Ya memang sih kepulangan ini membutuhkan banyak biaya, tapi sebenarnya uangnya sudah cukup untuk tiket pesawat dan PCR. Yang belum ada tinggal tiket domestik dan mungkin untuk bekal awal di Indonesia ya. Tapi apa coba, dia nggak kelihatan ada usaha yang gimanaaa gitu. Beres-beres juga nggak, fotoin barang rumah yang mau dijual pun nggak. Cari duit juga nggak, malah cari jalan tikus. Aku ngerasa curang aja kaya gitutuh, tapi dia tersinggung dong kubilang ini cara curang dan aku didiemin seharian. Ya Allah malesin banget. Tbh duit juga duitku semua itu, tapi aku disuruh berhemat bukan yang dia cari pemasukan tambahan gitu. Nggak boleh yaa gini sebenernya. Tapi aku sebel. Dia stres tapi nggak solutif sama sekali, tiap aku mau beberes dicicil dia selalu bilang besok aja. Hellooowww siang-siang ditemplokin bayi terus guee baru bisa bebersih malam aja atau pagi banget. Dan aku memilih malam aja biar santai akunya. Yhaa fix deh QoL nya dia terganggu, pengen diseret buat konsul ke dokter banget dah.
  • Respon ananda: nggak terlalu memperhatikan karena disambi makan hihi. Tapi pas lagi melirik, timunnya sih dilempar aja dan dipakai main 😅.

Melatih Kemandirian Anak Day #6

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: melatih pinch gasp.
  • Strong Why: masih sama, memperkaya kemampuan Utsman sekaligus mengejar ceklis tumbangnya.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: sebenarnya aku agar gregetan sih. Karena ternyataa melatih pinch gasp ini agak sulit ya buat Utsman. Apalagi anaknya udah mulai bisa protes. Sengaja kuberi pas dia lapar, biar mau tidak mau, anaknya belajar makan sendiri. Tapi agak zonk hahahaha karena anaknya ngamuk. Kalau sudah kehilangan kesabaran, semuanya dilempar wkwk. Kali ini mencoba makan pasta penne dulu, nggak langsung yg kecil banget. Jadi digenggam susah, tapi bisa mudah dicubit/diraih karena besar.
  • Sukses apa aku hari ini: belum sukses, emak sebagai fasilitator pun juga nggak sabar 😂. Anaknya ngamuk yaudah disuapin ajaa. 
  • Tantanganku hari ini: melatih kesabaran diri. 
  • Ingin sukses apa esok hari: makin merasa tertantang sebenarnya yaa mungkin fokus ke pinch gasp lagi. Bye lah latihan minum dan masukin mainan hahahahahahaha.
  • Perasaanku hari ini: happy karena pergi ke taman hihi. Antusias dan degdegan, mungkin itu ya yang bikin nggak sabar dalam membersamai Utsman berproses hari ini.
  • Respon ananda: ngamuk guys. Sebelumnya sudah disuapin untuk tes selera, terus disuruh makan sendiri dan gagal mulu, yaa pasti dia sebel sih.

Selasa, 06 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak Day #5

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: minum sendiri dari gelas terbuka.
  • Strong Why: belajar menjaga konsentrasi dan ketahanan.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: persiapkan lingkungan yang mendukung, menggulung karpet.
  • Sukses apa aku hari ini: belum sukses karena emaknya masih takut gelas pecah huhuu. Belum sempat beli gelas non kaca dengan ukuran yang pas, adanya di rumah hanya gelas kaca.
  • Tantanganku hari ini: masih kesulitan menjadi orang tua yang bisa membebaskan anaknya huhuu padahal bermanfaat untuk dia kan.
  • Ingin sukses apa esok hari: belajar memasukkan mainan ke tempatnya.
  • Perasaanku hari ini: senanggg. Nggak tahu kenapa antusias aja hihi.
  • Respon ananda: masya Allah senang jugaa dan seperti biasa, sangat antusias dengan kegiatan minum.

Senin, 05 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak Day #4

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: melatih kemampuan pinch gasp Utsman.
  • Strong Why: mengejar salah satu ceklis kemampuan anak usia dini, sekaligus memperkaya kemampuan Utsman dalam makan dengan berbagai cara dan berbagai bentuk makanan.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: memberi makanan kesukaan dengan ukuran sesuai untuk ‘dicubit’
  • Sukses apa aku hari ini: belum sukses sepenuhnya, tapi lumayaann sudah berusaha keras si anak bayi 💪🏻.
  • Tantanganku hari ini: si bapaakk nggak tega buang-buang makanan hihi karena membiarkan Utsman belajar makan berarti merelakan banyak makanan terbuang 😂.
  • Ingin sukses apa esok hari: masih memantapkan pinch gasp ini.
  • Perasaanku hari ini: seneng doongg akhirnya bisa melatih Utsman pinch gasp ini hihi kebetulan banget lagi ada anggur, dianterin sama tetangga alhamdulillah.
  • Respon ananda: Utsman nampak bekerja keras dan fokus, tapi di akhir dia mulai tidak sabar dan dibuang hehe. Ndak papa ya naak, nanti latihan lagi kita, insya Allah.

Melatih Kemandirian Anak Day #3

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: level 3 dari palmar gasp yaitu makan makanan dengan tekstur yang gampang hancur tanpa dihancurkan.
  • Strong Why: memperkaya kemampuan Utsman dalam makan berbagai tekstur.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: diberi ubi dalam keadaan lapar, jadi keinginan untuk makan harapannya akan lebih besar dari keinginan untuk memainkan makanan.
  • Sukses apa aku hari ini: masih belum sukses, begitu diberi, langsung dibenyek. Kebiasaan mungkin ya wkwk.
  • Tantanganku hari ini: masih belum berhasil sounding dan intruksinya hehe.
  • Ingin sukses apa esok hari: mencoba ini lagi atau mencoba latihan pinch gasp karena alhamdulillah sedang ada anggur di rumah, lumayan buat latihan pinch gasp dengan salah satu jenis makanan favorit Utsman.
  • Perasaanku hari ini: biasa sajaa karena memang sudah menduga tidak akan sukses semudah itu 😂.
  • Respon ananda: dia selalu senang bermain dengan tekstur makanan hihi, jadi dia hepi dan bersemangat 😍.

Sabtu, 03 Oktober 2020

Melatih Kemandirian Anak Day #2

 



Melatih Kemandirian Utsman 10 bulan

  • Temuanku hari ini/target kemandirian yang ingin dilatihkan: makan sendiri dengan palmar gasp level 2, yaitu makan makanan yang agak lembek. Biasanya Utsman otomatis meremas/‘mbenyek’, kali ini dicoba dengan sounding agar dia mau makan.
  • Strong Why: melatih indra proprioseptifnya sekaligus melatih makan berbagai tekstur.
  • Strategi untuk melatih kemandirian: mencoba memberi Utsman tekstur pertengahan; tidak sekeras jambu/eggroll/kroket buatanku biasanya, tapi juga tidak se-mblenyek atau selunak ubi kukus. Yaituuu kentang kukus. 
  • Sukses apa aku hari ini: yey, Utsman berhasil makan kentang kukus tanpa meremas dan menggancurkannya.
  • Tantanganku hari ini: karena Utsman masih belum pulih sepenuhnya, jadi aku tidak berharap banyak. Ingat buat mendokumentasi pun tidak. Iseng aja tanpa banyak ekspektasi. Ternyataa dia bisa sesuai harapan. Alhamdulillah. Sebenarnya ini pun tidak instan sih, sebenarnya sudah dilatih sejak lama, tapi dengan ubi, yang ternyata masih terlalu tinggi levelnya untuk Utsman. 
  • Ingin sukses apa esok hari: mau mencoba membiarkan Utsman makan ubi sendiri, alias next level dari palmar gasp ala umminya Utsman 🤣.
  • Perasaanku hari ini: biasa aja sih, masih didominasi khawatir karena si bapaak seperti biasa overreact dengan Utsman yang sakit. Kaya yang awalnya aku tenang, oke semua under my control, tapi doi dengan wajah super khawatir dan seperti putus ada membuyarkan semua kekuatanku hahahahhahaha. Its okay, banyak maklum saja, kami sudah melewati hal yang berat, mungkin aku sudah berhasil self healing tapi dia belum. Maklumi saja sambil terus didukung dan dikuatkan. Insya Allah pak suami akan membaik seiring waktu.
  • Respon ananda: yhaa tidak terperhatikan banget sebenarnya, karena dia dikasih kentang kukus aslinya biar nggak ngerusuh emak paknya sarapan. Tapi dia kelihatan menikmati, meski matanya nampak iri melihat kita makan nasi uduk dan chicken wings hahahahahahajaha. Sehat dulu ya nak, nanti baru ummi kasih nasi uduk lagi 😜.