Kali ini, dalam tantangan ketiga dalam kelas pra Bunda Sayang, kami mendapatkan misi untuk menuliskan ilmu yang kita inginkan untuk kuasai serta peta pembelajaran menuju kesana. Tak lupa juga dituliskan halangan, rintangan yang menghadang disertai solusi yang sekiranya bisa membantu.
Kata ummi, aku tipe anak yang sukaa sekali belajar. Hingga sekarang pun, ketika bangku kuliah sudah bisa dilepas, aku begitu antusias untuk belajar banyaak sekali. Akan kutulis dan kujabarkan satu per satu di bawah, semoga bisa dipahami.
1. Montessori
2. FBE
3. Home cleaning
4. Food preparation
5. Simple baking
Yang pertama, yaitu montessori. Aku tertarik dan sudah mulai mengikuti beberapa pakar montessori di instagram, serta mengikuti kelas dan kuliah whatsapp mengenai tema ini. Sependek yang kupelajari, rasanya masih kuraangg sekali. Butuh membaca buku khusus tentang montessori ini sendiri, atau mengikuti kelas berbayar yang biasanya pembahasannya lebih dalam dan serius. Pun, sepertinya ada beberapa prinsip yang kurang sesuai dengan value yang kupegang, dan ternyata bisa dilengkapi dengan ilmu kedua, yaitu fitrah based education. Nah untuk ilmu kedua ini, aku juga baru mengikuti kelas gratisan dan youtube, dan menurutku kurang banget banget. Butuh pembelajaran berkelanjutan yang intensif.
Selanjutnya, tentang home cleaning dan food preparation. Kedua hal ini berkaitan ya. Mengapa aku tertarik dan merasa butuh mempelajari kedua ilmu ini? Karenaa ternyata membersihkan rumah adalah kegiatan yang sangat satisfying buatku. Rasanya kurang plong jika rumah masih berantakan. Namun, kadang hal ini membuat aku lelah sekali. Karena itulah aku butuh banyak cleaning hacks yang benar, sesuai ilmu yang telah terbuktikan. Sebenarnya tercakup di dalamnya juga tentang tidying up, yang dipelopori metode Konmari. Juga food preparation di sini sebenarnya lebih ke aku menginginkan keteraturan sih. Juga less waste, menghindari mubadzir.
Yang terakhir, tentang simple baking. Kenapa baking tapi kudu simple? Karena pusing aku maak, kalau pakai teknik macem-macem. Dan ternyata banyak lho, baking yang tidak memperlukan effort berlebih tapi tetap yummy. Aku ingin agar kegiatan simple baking ini menginspirasi dan menjaga agar aku bisa terus menyediakan makanan dan cemilan sehat serta bergizi untuk keluarga.
Secara umum seperti itu ya, sekarang kujabarkan halangan dan rintangan serta solusi yang kuupayakan.
Halangan dan rintangan yang perlu diruntuhkan dalam menelusuri jalan panjang pembelajaran seorang Zahida:
1. Dana 😂. Sebenarnyaa terkait pengembangan diri ini belum kupersiapkan 'amplop' anggaran khususnya. Karena prioritas kami saat ini adalah menabung untuk pulang ke Indonesia. Pusing mak mikirin biaya tiket pesawat, kargo kitab, PCR, belum lagi mengenai tempat tinggal nanti. Alhamdulillah untuk pekerjaan, pak suami sudah mendapatkannya. Tapii untuk bekal awal bertahan hidup masih minus mak, sementara Oktober ini kami sudah harus pulang ke Indonesia karena pekerjaan pak suami yang memaksa 😂. Memang solusi terbaik adalah menambah keran pemasukan, tapi tetap akan kami alokasikan untuk kepulangan terlebih dahulu. Jadi sementara solusi terbaik adalah: sabar 😂. Sembari tetap belajar via online yang gratisan. Ada banyak sekali platform yang menyediakan sarana pembelajaran gratis, alhamdulillah sementara ini bisa dimanfaatkan.
2. Manajemen waktu yang buruk. Jujur, semenjak pandemi ini waktuku di rumah sangat teratur dan produktif. Namun setelah negara api menyerang alias ujian semester, blass aku diterpa dengan ombak stres, males, overthinking, overwhelming yang berlebihan. Jadwal berantakan, jadi merasa rendah diri dan tak berguna. Bawaannya bete dan marah-marah, pokoknya sensitif sekali. Karena kurang ilmu, strong why jadi kurang kuat, hiks. Solusinya: segera refreshing, dan memaksa diri untuk menjalani jadwal.
3. Intervensi suami. Jadii pak suami sekarang kebanyakan waktunya adalah di rumah. Dan itu menjadi buah simalakama. Di satu sisi aku mendapatkan banyak bantuan, tapi di sisi lain, beliau banyak memberikan intervensi yang sesat. Ya karena beliau tidak tahu ilmunya dan tidak sempat ikut mencari tahu. Selama ini sih aku sedikit demi sedikit membantu mengedukasi beliau, tapii ya namanya suami ya gimana sih mak, suka mempengaruhi lagi padahal kita ya yang tahu ilmunya. Solusi: tetap mengedukasi suami, dan menambah kepercayaan diri karena kita tahu dan punya ilmunya. Belajar negosiasi yang penyampaian yang lembut kepada suami.
Mengenai masalah yang pertama ini memang agak menyulitkan sih, bikin buntu sebenarnya. Tapiii aku yakin dengan menguatkan azzam, tekad dan strong why, insya Allah pasti akan Allah bukakan jalannya. Tinggal kuatkan keikhlasan, lapangkan kesabaran, dan bekerja lebih keras. Insya Allah dengan izin Allah, semua akan berlalu.
Peta pembelajaran untuk semua ilmu tadi bisa kutulis sebagai berikut:
1. Montessori: baca buku👉ikut kelas👉praktek langsung👉menemukan komunitas
2. FBE: baca buku👉ikut kelas👉praktek langsung👉menemukan komunitas
3. Home cleaning: baca buku👉ikut kelas👉praktek dengan disiplin
4. Food preparation: baca buku👉ikut kelas👉praktek dengan disiplin
5. Simple baking: mengumpulkan waktu khusus👉mencatat resep yang bisa dicoba👉banyak berlatih
Dan setelah kutelaah, ternyata ada beberapa ilmu penunjang yang perlu kupelajari:
1. Belajar membuat kurikulum untuk anak.
2. Belajar manajemen waktu dan skala prioritas.
Sebenarnya, ternyata banyak sekali juga yang ingin kupelajari di luar yang telah kusebutkan di atas. Ilmu tentang kearsipan, keuangan, kesehatan. Hihi memang yaa menjadi ibu profesional itu banyak sekali PRnya. Tapi sementara 5 cabang ilmu tadi yang ingin dan butuh untuk kupelajari dan kuasai segera. Aku yakin betul kelima hal ini akan menunjang semangatku, juga menunjang keberhasilan tugas-tugas hidupku yang lain.
Sekian, semoga Allah memudahkan setiap langkah kita. Semoga Allah luruskan terus niat kita, semoga ilmu ini semuanya bisa bermanfaat dan barokah. Agar yang mengecap manfaatnya bukan cuma aku dan keluarga, tapi juga masyarakat luas secara umum. Aamiinnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar