Minggu, 17 Mei 2015

Doa; benar-benar senjata seorang mukmin

Pernah dengar sebuah perkataan arab الدعاء صلاح المؤمن؟
Hari ini, aku mendapatkan bukti nyata dari hal ini.
Sebenarnya lebih tepatnya dari doa rabithah.
Yaa bukannya aku meragukan kekuatan doa. Tapi aku tidak pernah berharap akan terjadi sesuatu yang mencengangkan akibat doa ini.

Jadi ceritanya aku memiliki seorang saudara.. Aku biasa menyebutnya 'nyan'. Kami telah saling mengenal kurang lebih lima tahun. Awalnya kami sangat dekat dan akrab, namun karena kesibukan masing-masing, timbul jarak di antara kami. Jangankan mengobrol dan berbagi cerita seperti dulu, bertemupun jarang. Terkadang karena segan aku juga jarang menyapa.. Dan hal ini sangat sering kusesali.
Namun akhir-akhir ini aku sering terlibat kegiatan bersama. Disitulah kami mulai mengobrol kembali. Memang, tidak secara langsung. Tapi hal ini sedikit mengejutkan. Kami mengobrol via whatsapp. Awalnya membicarakan urusan organisasi. Tiba-tiba dia bertanya; "eh status wa kamu, aku pernah loh bikin sama persis. Tapi udah lamaa banget. Sampe emotnyapun sama!"
Kemudian aku teringat saat aku pernah membicarakan soal nama impian dengan seorang teman smp nyan. Aku ceritain lagi ke nyan. Dia jadi penasaran. Dan ternyata benar, kami menginginkan nama yang sama!
Subhanallah.. Bahkan aku juga tidak ingat kapan terakhir kali aku membayangkan nyan di rabithah.. Ya Allah.. Rasanya luar biasa.. Suatu kebetulan, yang tak pernah aku bayangkan akan terjadi..

Ya Allah bantu aku agar terus mengingat kebesaranmu..
Agar selalu mengingatmu..

P.S.
Kayanya bukan gaya nulis aku yang biasanya nih, hehe.

Jumat, 15 Mei 2015

Tujuan yang tak jauh

Alhamdulillah beberapa tahun terakhir berlalu dengan damai. Hingga tak terasa saat terakhir di bangku sekolahpun tiba. Senang? Entahlah. Yang jelas, dua belas tahun memelototi papan tulis tidaklah membosankan.
Baru semalam aku kembali dari jakarta, usai menjalani tes lisan untuk LIPIA. Lelah, namun ada satu hal yang sedikit mengganjal. Pertanyaan seseorang. Apa kamu tetap mau daftar mesir?
Oh, please deh. Haruskah dijawab?

Maaf saja ya, tapi pernahkah kalian dengar aku mau masuk LIPIA?
memangnya seseorang tidak boleh mendaftar ke lebih dari satu universitas? memangnya itu bisa disebut merebut kesempatan orang lain?

Maaaaaaaf banget. Aku nggak bermaksud mengambil kesempatan siapapun. Karena menurutku setiap orang punya kesempatan yang sama. Yang berbeda adalah, apakah mereka menyadari apakah mereka sedang dihadapkan dengan kesempatan tersebut. Apakah, ketika telah merasa berhadapan dengan kesempatan tersebut ia segera memanfaatkannya sebaik mungkin atau tidak. Apakah, ia telah bersungguh-sungguh mencari dan mengambil kesempatan itu?

Kalau mau tahu, aku pasti juga ingin mendapatkan apa yang kamu dapatkan. Selalu begitu kan, manusia? Tak pernah merasa puas.

Tak bisakah biarkan aku puas sejenak? Aku senang untuk sementara?

Waah, tak seharusnya aku menulis hal-hal buruk yaa.. Padahal sudah lama tidak menulis :P
Yah, yang terpenting hal ini keluar dari otakku untuk sementara ini :D