Minggu, 23 Juli 2023

Hadir Secara Utuh

Lamaa sekali rupanya aku tidak mampir blogger lagi. Sudah nggak ngetren. Tapii aku butuh wadah mengeluarkan segala yang ruwet, mengabadikannya, tapi tidak mau dilihat banyak orang juga. Jadilah kembali pada blogger, sang kawan lama. 

Jadii aku lagi galau pol, merasa bersalah, merasa gagal, merasa tidak adil, dan mempertanyakan terus-terusan; sebenarnya apa yang terpenting dalam hidupku? 

Dulu, Utsman bisa mendapat kesempatan bersamaku 24*7*3 tahun lebih bersamaku. Hampir nggak pernah pisah. Tapi berbeda dengan Usamah, di usia 3 bulan kami harus berpisah selama 9 jam dalam sehari karena aku sekarang sudah kerja kantoran. 

Kantor sendiri sihh, tapi kalau bawa dia ya nggak jadi kerja. Kalau dia ada di rumah, meski diasuh orang lain, ya apa aku bisa konsen kerja juga? Sudah dicoba beberapa kali ternyata sulit. Best choice yang bisa kita ambil adalah, menitipkannya di daycare yang kami harap amanah. 

Kilas balik bersama Utsman, jujur meski bersama selalu, aku merasa attachment dengannya kurang. Aku tidak merasa dekat dengannya. Aku merasa kelekatan di antara kami kurang. Nope, bukan terlalu nempel sampai gak mau pisah yaa karena itu justru tanda anak insecure dengan diri dan lingkungan. Alhamdulillah Utsman nggak gitu. Tapi aku merasa belum hadir secara utuh ketika membersamai Utsman. 

Memang, kala itu aku didiagnosa depresi sedang dan tidak menyelesaikan pengobatan karena terkendala biaya. Aku selalu lari dari kejadian yang tak mau kuingat, dan pelarianku adalah hp. Menyibukkan diri dengan hp, entah apalah buka sembarang pokoknya jangan sampai aku bengong. Karena ketika bengong, rasa takut itu muncul lagi. Sedih, rasa bersalah, bahkan mungkin menyalahkan takdir (tanpa kusadari), muncul menyeruak. Padahal, di hadapanku ada Utsman, yang berhak mendapatkan hadirku secara utuh. Iya, hadir secara fisik. Tapi jiwaku berkelana, denial, lari dari kenyataan. 

Meski kusyukuri, Utsman tetap mencari nyaman dariku sebagai ibunya, tapi aku khawatir Usamah mendapatkan jauh lebih sedikit dari Utsman. Utsman yang banyak barengnya aja aku merasa kurang attachment (dengan berbagai faktor itu yah), gimana dengan adek yang bersama secara fisik saja jauh lebih sedikit??? 

Tapi, aku tidak bisa memilih antara adek atau umi dan abi. Aku bekerja, bukan sekadar soal uang; tanpa bekerja pun aku sudah cukup dengan nafkah dari abinda dan nyambi-nyambi jualan buku se-mood-nya. Tapi, bekerja ini mempersembahkan bakti dalam bentuk tenaga dan waktu pada umi dan abi. Ikut membangun dan mempersiapkan estafet medan dan senjata dakwah besar bernama perusahaan. Aku nggak bisa menjadi orang yang perhatian dan hangat, aku belum bisa. Uang? Sungguh aku jauh lebih dhuafa dibandingkan umi abi wkwkwk. Karena itu, aku cuma bisa mempersembahkan baktiku lewat ini. 

Jadii tidak ada opsi resign. Aku pun senang bekerja, tidak pernah ada bosan sepanjang 4 bulan bekerja. Tidak ada keterpaksaan sama sekali. Aku pun menikmati segala dinamikanya. Waktu awal bekerja, Utsman sempat sering sakit. Bahkan di bulan pertama, dia masuk rumah sakit dongg, tapi abinda pun tidak menawarkan opsi resign sama sekali. 

Untuk adek pun keputusan sudah bulat, di daycare yang kami cocok dengan pengasuhnya, kurikulumnya, dan tempatnya. Meski tidak 100% ideal, tapi tempat itu yang paling menyamankan hati kami. 

Dan kini saatnya belanja besar; dari cooler bag sampai clodi untuk persiapan sekolah si adek. 

Okelah, secara material mah gampang ya. Tinggal checkout ajaa. 

Yang kutakut adalah, aku tidak punya keterikatan dengan Usamah. Meski tetap asi ku yang dia minum, tetap malam pun tidur bersamaku, tapi waktu yang terbatas sunggug menggalaukanku. 

Daann akhirnya aku ikut kelas memijat bayi, dan benar-benar mindblowing sihh. Dulu aku takut banget banget pijat bayi, padahal cuma elus-elus lhoo tapi se gak berani itu. Aku berharap, aku yang nggak pinter mengungkap sayang ini bisa menyalurkan kehangatan cinta lewat sentuhan. 

Bismillah, ya Allah, jaga kami selalu dalam taat pada-Mu ya Rabb 😭. Jaga niat dan arah kami hanya tuk ridho-Mu ya Rabb 🥺. 


Minggu, 09 Januari 2022

Jurnal Telur Merah #BunCek3

 Alhamdulillah ala kulli hal, bisa menginjak di step selanjutnya di pinggiran hutan kupu-kupu ini.

Sejujurnya aku agak menyesal mengakhirkan tugas, dan mengerjakan dekat jam cinderella, karena adaa aja penghalangnya hihi. 

Padahal ternyata nggak sulit juga tugasnya, karena aslinya aku jadi sudah tahu apa yang ingin kulakukan lewat telur hijau kemarin. Jujur, telur hijau itu sangat menggudah diri dan emosi 🙈. Tapi ternyata, setelah berhasil menemukan, pikiranku jadi terbuka jelas, tahu apa yang harus kulakukan dan kukembangkan.


Kemarin, aku menemukan 5 telur hijau sebagai berikut:

1. Membaca buku

2. Menulis

3. Belajar

4. Mengisi Kulwap

5. Jualan


Dari situ, aku menemukan beberapa keterampilan yang diperlukan dan menunjang, sekaligus sudah sedikit kukuasai, yaitu:

- Managemen Waktu

- Membaca efektif

- Merangkum

- Membuat kesimpulan/insight

- Managemen Prioritas

- Managemen Resiko

- Meningkatkan keilmuan tentang menulis

- Copywriting

- Managemen Keuangan

- Planning

- Perencanaan


Ternyata, ada banyak keterampilan yang menunjang. Namun, setelah dipetakan berdasar tabel/matriks Einshower, yang terjadi adalah sebagai berikut:

✓Urgen dan mendesak:

- Managemen Waktu

- Managemen Prioritas 

- Managemen Resiko 

- Managemen Keuangan 

- Planning 

- Perencanaan


✓Urgen dan tidak mendesak

- Merangkum 

- Kesimpulan/insight


✓Tidak urgen dan mendesak

- Copywriting


✓Tidak urgen dan tidak mendesak

- Membaca Efektif 

- Keilmuan Menulis


Dan setelah dipilah, dipilih dan digabungkan, akhirnya aku mendapatkan 3 telur merah yang paling utama, penting, dan harus didahulukan, yaitu

🔴 Managemen Waktu

🔴 Managemen Keuangan

🔴 Perencanaan

Alhamdulillah, 3 telur merah bekal ini sudah siap saji. Semoga benar-benar bisa bermanfaat untuk petualangan hidupku ke depannya ❤️.


Tertanda, 

Fudhla Zahida

Mahasiswi Bunda Cekatan 3

Grup 18




Kamis, 09 Desember 2021

Rabu, 17 Maret 2021

INSIGHT TOPIK 10: KETIKA ANAK BERTANYA TENTANG SEKSUALITAS

Jadi ingat kejadian lucu tapi ngeselin 😂. Kan aku berusaha membiasakan diri banyak mengobrol dengan Utsman kan ya, jadi aku sering menjelaskan tentang banyak hal yang kita lihat atau temui. Nah, si bapak juga berusaha seperti itu kan ya. Tapii pernah suatu ketika, bapake males menjelaskan, akhirnya dia jelaskan asal deh wkwk padahal anaknya mending nggak dijelaskan sama sekali timbang dikasih penjelasan ngawur kan, toh Utsman aslinya belum bisa bertanya 😂. Ndak papa, latihan ya sebelum nak bayik bisa benar-benar berkomunikasi dan cerewet hihi.
Aku pernah baca di instagram seorang mamagram, ketika anak menanyakan pertanyaan yang mengejutkan, kita tidak perlu benar-benar menjelaskan detail. Gali dulu, apa yang sebenarnya si anak pahami. Baru kita jelaskan sesuai tingkat pemahaman dan usianya. Tentuu seperti di pembahasan topik ini, mestilah kita shock duluan dapat pertanyaan ajaib yang bagi kita tuh tabu banget hehehehehe. Ternyataa jawabannya nggak perlu ribet. Secukupnya saja. Tapi perlu hati-hati dan jujur. Semoga Allah mampukan kita semua ❤️.
Pembahasan di topik terakhir ini ciamik dan gemas sekali hihi, setelah sebelumnya bagai roller coaster diaduk jiwa kita 😂😂.

INSIGHT TOPIK 9: PERAN LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN DARI KEJAHATAN SEKSUAL

Seru sih pembahasannya, aku tersepona sangat dengan mbak siapa sih yang berniqab, kayanya ada background paham hukum hihi.
Jadi teringatkan tentang hakikat kenapa harus berjuang dan berjihad di medan politik, salah satunya agar memudahkan para korban mendapatkan hak perlindungan. Pantesan banyak yang memilih untuk mengubur dan memaafkan saja, karena proses yang ribet, belum lagi omongan dan paradigma masyarakat yang embuh lah. Padahal luka jiwa nya membekas dalam sekali pasti 😭😭😭. Ya Allah... Rasanya istighfar mulu dengan semua topik yang diangkat 😂. Ndak papa, semoga dengan ini makin paham urgensi mempelajari ini, bisa berani memutus pemahaman yang salah, bisa lebih menyiapkan anak-anak generasi ke depan dengan jauuhhh lebih baik. Insya Allah. 

INSIGHT TOPIK 8: PENYIMPANGAN SEKSUALITAS, PENCEGAHAN, DAN SOLUSINYA

Lebih baik mencegah daripada mengobati ya, karena wah ternyata aku baru tahu, pengobatan dari penyimpangan seksual itu ya Allah, sampai ada terapi kognitif nya juga masa. Bener-bener 'penyakit' beneran 😭🥺. Ya Allah, ngeri kali lihat beberapa contoh kasusnya. Naudzubillah min dzalik.
Pencegahannya bahkan butuh melibatkan masyarakat juga, bener ya, butuh sekampung untuk mendidik seorang anak 😭. Jadi inget baru-baru ini ummiku cerita, ada seorang anak ustadz yang jadi punk gara-gara bergaulnya sama anak-anak asuh bapaknya, otomatis kan ya anak-anak asuh itu dulunya entah gimaja pergaulannya di luar sana, bukannya jadi baik dalam didikan si ustadz, malah mempengaruhi anaknya pak ustadz 😭😭😭.
Dan sekali lagi, kunci utama dalam pencegahan dan pengobatan adalah agama. Yang lebih kuat dari segala terapi itu adalah keyakinan dan keimanan. Ya Allah, bener ya, jiwa sangat mempengaruhi apa yang keluar secara fisik. Semoga Allah selalu menjaga kita semua dalam kebenaran, dalam jalan taat kepadanya selalu 🤲🏻.

Selasa, 16 Maret 2021

INSIGHT TOPIK 7: MENJAGA DIRI DARI KEKERASAN SEKSUAL

Heuuu dua kata untuk materi ini: sedih dan ngeri 😭😭😭😭.
Dan dari pembahasan ini, jadi makin paham tentang bias RUU P-KS 🥺. Poin utamanya pada 'pemaksaan', ya Allah kalau pidana nya hanya jatuh pada pemaksaan, zaman sekarang banyak yang suka rela melakukannya 😭😭😭😭. Dan masalah kejahatan seksual ini sangat mudah menular seperti yang dijelaskan. Korban bisa kelak menjadi pelaku 😭😭😭. Karena itu, menurutku RUU P-KS ini harus segera digagalkan dan digantikan dengan Undang Undang Kejahatan Seksual. Kapan lagi coba, mau nunggu masyarakat rusak semua? 😭😭😭. Dan kita sebagai orang tua harus betul-betul jadi raja tega, tidak boleh sedikitpun memberi celah, baik lewat candaan ataupun rasa kasihan 🥺. Ya Allah, begitu banyak tugas pengasuhan kami, mampukanlah kami berikhtiar sebaik mungkin, sisanya hanyalah Engkau yang Maha Penjaga ya Rabb.